Saat ini Google semakin cerdas dan semakin kompleks dalam algoritmanya
untuk menemukan website yang berkualitas. Jika dulu Google mengandalkan
backlink dan keyword density, maka hari ini
algoritma Google sudah sangat berkembang. Jadi hanya karena anda mempunyai banyak
backlink dan kepadatan kata kunci yang ideal itu tidak akan membuat anda
memenangkan kompetisi. Bahkan bisa jadi anda malah terpuruk.
Artikel ini bagian dari seri pengetahuan praktis
Search Engine Optimization yang saya buat
Jadi saat anda belajar
cara membuat blog atau membuat
website berkualitas,
anda perlu mengetahui bagaimana cara melakukannya dengan benar, agar
apa yang anda buat tampak berkualitas dalam penilaian Google. Artikel
ini akan dibuat cukup detil untuk membantu anda paham tujuan dari setiap
poinnya.
Apa Yang Dimaksud Dengan Konten Berkualitas?
Konten yang berkualitas adalah konten yang isinya orisinil dan memang
dibuat dengan tujuan memenuhi kepuasan dari pencari informasi. Ini
adalah jenis konten yang mendorong pengunjung dan mesin pencari untuk
membaca dan membagikannya dengan banyak orang.
Jika mesin pencari sudah memutuskan untuk membagikan konten anda dengan
banyak orang, maka itu berarti website anda akan menjadi sangat ramai.
Oleh karena itu di bawah ini saya mencantumkan 10 hal yang dimiliki oleh
mayoritas website yang berada di posisi 3 besar search engine.
Hal-hal inilah yang membuat sebuah website menjadi cenderung disukai
oleh mesin pencari. Jadi jika anda benar-benar ingin membuat website
berkualitas yang mendapat banyak pengunjung dari mesin pencari, maka
anda harus memperhatikan hal-hal di bawah ini.
#1 Konten Yang Berkualitas Itu Relevan Dan Kontekstual
Saat ini mesin pencari seperti Google sudah semakin pintar dalam
menentukan konten yang relevan dan sesuai dengan konteks. Jadi jangan
terlalu berharap dengan menumpuk kata kunci dan banyak memasang
backlink, maka anda pasti jadi ranking di hasil pencarian.
Mungkin anda bingung bagaimana Google merasakan jika suatu website itu
relevan dengan yang dicari oleh penggunanya, walaupun masih ada banyak
website lain yang halamannya mempunyai pengulangan kata kunci yang
lebih tinggi.
Semuanya itu karena Google sudah bisa menilai kata-kata yang walaupun
bukan merupakan kata kunci yang dicari, namun kata-kata ini sering
muncul di dalam website yang memenangkan pencarian untuk kata kunci
tersebut. Google menyebut ini sebagai kata kunci sering muncul untuk
suatu pencarian.
Jadi sekarang Google sudah bisa menilai bahwa suatu website membahas
topik yang dicari oleh pengguna hanya berdasarkan kata-kata yang anda
gunakan di dalam artikel. Singkat kata Google sudah bisa memahami makna
kata dan memahami pula kaitannya dengan kata-kata yang lainnya. Jadi
sekarang sudah tidak zamannya lagi melakukan penumpukan kata kunci.
Opsi terbaik adalah membuat artikel sealami dan sedetil mungkin. Jika
memang konten anda berkualitas, maka kemungkinan besar Google tidak akan
melewatkannya. Kenapa saya katakan kemungkinan besar? Karena yang
namanya algoritma adalah buatan manusia dan tidak sempurna, jadi
kesalahan bisa saja terjadi.
Tapi ini jauh lebih baik daripada kemungkinan besar website anda
tertangkap berusaha melakukan penumpukkan kata kunci. Karena jika
algoritma saja yang memberi penilaian kurang, maka ini masih bisa
diperbaiki dengan menambah backlink. Tapi jika konten anda tertangkap
melakukan penumpukkan kata kunci, maka perkerjaan rumah anda akan jauh
lebih banyak.
#2 Konten Berkualitas Itu Pada Umumnya Lebih Panjang Dari 900 Kata
Memang ini bukanlah aturan yang mutlak untuk sebuah konten yang
memenangkan ranking 1. Jika pesaing anda juga mempunyai konten yang
pendek, maka tidak akan terlalu masalah jika konten anda juga pendek.
Tapi jika anda memang mampu membuat konten yang detil, dan memberi
pemahaman yang lengkap, maka sangat direkomendasikan anda membuatnya.
Banyak peneliti SEO yang mengungkapkan bahwa konten yang menjadi top
ranking di Google pada umumnya mempunyai isi yang lebih panjang dari 900
kata. Tentunya ini bukanlah hal yang mudah membuatnya, namun hal ini
sudah sering terbukti jauh lebih menghasilkan dan sudah barang tentu
lebih awet dalam persaingan.
Tentunya banyak yang merasa malas membuat artikel panjang dan unik
seperti ini. Pemula sering menghabiskan waktu membuat artikel pendek
yang pada akhirnya tidak mendapat apa-apa, atau mencuri konten orang
lain dan akhirnya menyerah setelah 6 bulan sampai setahun tidak
menghasilkan apapun.
Tapi memang blogging seperti itu. Ini bukan kerjaan semalam dua malam.
Anda harus komitmen sejak awal mau melakukannya dengan benar jika anda
ingin membuat website yang benar-benar bisa menghasilkan dalam waktu
yang lama. Langkah awalnya adalah dengan melatih diri anda membuat
konten yang berkualitas, relevan, dan sesuai konteks yang panjangnya
sekitar 900 kata lebih.
Wikipedia adalah contoh yang sangat tepat untuk ini, namun anda tidak
perlu sepanjang itu jika memang topik yang anda bahas memang tidak
memungkinkan. Cukup banyak halaman-halaman wikipedia yang pembahasannya
tidak lebih dari 500 kata karena memang pembahasannya tidak perlu dibuat
berbelit-belit.
Anda tidak perlu terlalu muluk-muluk menargetkan punya website seperti
wikipedia. Cukup menguasai 5-10 kata kunci pendek yang pencariannya
tinggi sudah akan membuat website anda ramai setiap harinya.
#3 Konten Berkualitas Dilengkapi Dengan Gambar Dan Video
Ini adalah hal yang kurang banyak disadari oleh para webmaster dalam
membuat blog atau websitenya. Gambar dan Video adalah sesuatu yang sudah
menarik perhatian mesin pencari. Selain itu grafik juga berfungsi
memberi jeda kepada para pembaca sehingga pembaca bisa lebih lama di
halaman, karena tanpa disadari pembaca mengistirahatkan matanya dari
membaca saat ada gambar di dalam artikel.
Riset juga menunjukkan bahwa website yang mempunyai banyak gambar
ilustarasi mempunyai bounce rate yang lebih rendah, karena pengunjung
tertarik untuk membaca lebih banyak artikel di dalam website tersebut.
Selain itu penelitian search metrics memperlihatkan bahwa halaman web
yang mempunyai lebih banyak gambar mendapatkan ranking yang lebih baik.
Halaman-halaman web yang mendapatkan ranking ini biasanya mempergunakan
5-10 gambar di dalam artikelnya dan ini bisa menjadi acuan kita dalam
membuat konten yang berkualitas di blog atau website kita.
#4 Konten Berkualitas Memakai Teks Yang Mudah Dibaca.
Yang dimaksud dengan teks yang mudah dibaca ini adalah teks yang ukuran
dan warnanya nyaman untuk dilihat mata. Kalau anda memperhatikan pada
bagian atas tadi sudah dinyatakan bahwa konten berkualitas pada umumnya
lebih dari 900 kata, maka anda harus memperhatikan kenyamanan mata dari
pembaca blog anda.
Untuk membantu kenyamanan mata dari pembaca blog anda, maka sebaiknya
anda membuat blog dengan teks yang cukup besar untuk dibaca, dan warna
yang cukup kontras, tapi juga jangan terlalu kontras karena bisa
menyakitkan mata.
Ini juga menjadi salah satu ciri khas dari mayoritas website penghuni 5
besar. Jadi ada baiknya anda mengusahakan tampilan teks dari blog dan
website anda menjadi lebih nyaman untuk mata pembaca.
#5 Konten Berkualitas Memakai Bahasa Yang Baku Tanpa Kesalahan Pengejaan.
Banyak pembuat blog pemula yang memakai bahasa gaul ataupun menganggap
sepele kesalahan pengejaan, padahal sebenarnya ini adalah masalah yang
cukup kompleks bagi algoritma. Terlepas dari pemikiran kita yang mau
disebut sebagai anak gaul, kita harus tahu bahwa Google adalah robot
yang menilai kata-kata.
Google bukan anak gaul yang memahami bahasa gaul; jadi bagi anak gaul
yang blogging anda harus memutuskan apakah anda mau disebut gaul atau
mau terindeks untuk kata kunci yang tepat di Google. Bagi anda pelaku
bisnis profesional, sebaiknya berhati-hati dalam memakai bahasa gaul,
karena bisa jadi hal itu mengurangi kesan profesionalitas anda.
Mengubah kata-kata menjadi gaul bisa jadi memberikan kesan kepada Google
bahwa di dalam website anda ada banyak kata-kata yang akan sulit
dipahami bagi pengguna mereka, karena kata-kata itu tidak sesuai dengan
standar bahasa. Selain itu memakai bahasa gaul bisa menimbulkan kesan
bahwa anda tidak lebih dari anak alay yang masih bingung dengan jati
dirinya namun berusaha mencari uang di internet.
Survey juga memperlihatkan bahwa website dengan kesalahan eja yang
sedikit atau bahkan tidak ada kesalahan eja mempunyai kecenderungan
untuk mendapatkan ranking yang lebih baik. Jadi memakai bahasa yang baku
bisa jadi memberikan anda 2 keuntungan, yaitu kesan profesional dan
kemungkinan untuk ranking yang lebih baik.
#6 Konten Berkualitas Dibuat Dengan Title Tag Long Tail Keyword dan Meta Description Berisi Kata Kunci Pembantu
Dalam melakukan SEO onpage, kita mengenal title tag dan meta deskripsi
yang mempunyai pengaruh yang sangat besar di dalam SEO. Ini masih erat
kaitannya dengan relevansi dan kontekstual dari konten. Anda harus bisa
membuat title tag dan meta description yang benar-benar relevan dengan
konten.
Cara terbaik untuk membuat title tag dan meta description adalah dengan
membuat long tail keyword dari konten anda sebanyak mungkin sebelum anda
merumuskan kedua tag terpenting ini. Sebagai contoh saya membuat
artikel
Cara Membuat Website Dengan CMS Wordpress.
Saya bisa mengumpulkan beberapa kata kunci panjang untuk menjadi opsi
dari judul artikel. Anggap saja judul yang saya pilih adalah "Cara Mudah
Membuat Website Dengan CMS Wordpress". Saya masih bisa mengumpulkan
beberapa kata kunci yang mungkin dimaksudkan oleh pengguna Google,
seperti panduan, belajar, gratis, mudah, sendiri, pribadi, HTML, PHP,
pemula, dan sederhana.
Jadi mungkin seperti ini title dan meta description yang saya pergunakan saat membuat konten.
Title: Cara Mudah Membuat Website Dengan CMS Wordpress
Meta Description: Panduan belajar cara membuat sendiri website gratis
pribadi dengan mudah dan sederhana. Sangat sesuai untuk webmaster pemula
yang tidak tahu HTML dan PHP.
Meta description seperti ini akan membantu anda menguasai lebih banyak variasi kata kunci jika konten anda memang berkualitas.
#7 Gunakan Poin Dan Sub Poin dan Format teks lainnya
Jika anda sering mengunjungi Wikipedia, maka anda pasti mengetahui bahwa
kontennya terbagi menjadi poin-poin pembahasan. Ini sangat penting
karena pembaca lebih suka melakukan scan cepat dan mencari informasi apa
yang mereka butuhkan. Bahkan saat membuka wikipedia pun sangat jarang
yang membaca semua isinya.
Pembaca biasanya mencari poin yang diinginkannya saja dan sesudah mereka
membacanya mereka akan meninggalkan halaman tersebut. Jika anda membuat
halaman tanpa poin dan terlihat seperti tulisan yang sangat panjang,
maka pengunjung akan langsung bingung antara membaca semua tulisan anda
atau cari website lain yang lebih memudahkan mereka. Biasanya yang
terjadi adalah mereka pergi.
Search engine merasa bahwa website dengan poin h1, h2, dan h3 cukup
membantu pengguna mereka, dan itu menjadi penyebab website-website yang
ranking pada umumnya mempunyai heading dan format. Format di sini bukan
hanya heading tapi juga bullet dan penomoran serta cetak tebal dan cetak
miring.
#8 Konten Berkualitas Memperhatikan Internal dan Eksternal Link-nya
Percaya atau tidak tapi hasil survey memperlihatkan 9 dari 10 halaman
yang ranking di Google memasang link menuju halaman itu sendiri di dalam
artikel. Selain itu halaman tersebut juga memasang link menuju
artikel-artikelnya yang relevan dengan konten tersebut. Google
"menyukai" jika konten anda memasang link menuju halaman yang
pembahasannya masih erat kaitannya dengan halaman tersebut.
Saat anda membuat blog atau website, sebaiknya sangat berhati-hati dalam memberikan
eksternal link.
Pastikan eksternal link itu berkualitas untuk pengunjung anda. Salah
satu cara untuk mengetahui bahwa website itu juga berkualitas di mata
Google adalah dengan memperhatikan ranking dari website tersebut pada
SERP Google untuk keyword yang sama.
#9 Konten Berkualitas Mendapatkan Komentar Yang Berkualitas Juga
Sekarang perhatikan bahwa Google mulai memperhatikan komentar yang
didapatkan oleh sebuah website. Dari hasil riset ditemukan 3 hal berikut
ini mengenai komentar.
- Semakin banyak komentar yang relevan, maka peluang untuk menjadi ranking juga semakin baik
- Semakin banyak kita mendapatkan komentar yang sifatnya spam justru
akan merusak ranking kita, karena komentar seperti itu merusak keyword
density dari halaman kita.
Ini adalah kondisi yang menuntut anda untuk lebih memperhatikan komentar
di dalam blog saudara. Oleh karena di Indonesia budaya komentar spam itu sangat kuat
saya sendiri lebih memilih untuk memakai komentar facebook yang tidak
terlihat oleh Google.